ORANG India biasa memanggilnya Bapu. Istilah ini datang dari pesisir Gujarat di semenanjung barat India, kampung halamannya, sebagai panggilan istimewa untuk ‘ayah’. Orang lain, terutama orang asing, menyebutnyaMahatma. Ini dari bahasa Sanskerta-India, artinya ‘jiwa yang agung’.
Ia datang dari kelas menengah. Keluarga besarnya adalah birokrat-pedagang. Ayahnya seorang menteri utama di Porbandar, negara bagian British-India yang kini menjadi bagian Gujarat. Ayahnya juga bekerja sebagai penasihat keluarga kerajaan, yang saat itu di bawah Dinasti Jethwa.
Pada akhir abad ke-19, ayahnya mengirimnya ke London untuk belajar hukum. Pada usia 21 tahun, ia sudah jadi pengacara. Namun, prestasi akademiknya biasa saja. Meskipun alumnus luar negeri, ketika ia kembali dan berpraktik di India, kliennya toh sepi-sepi saja. Tak ada yang istimewa. Simak uraiannya di News DDTC berjudul 'Pajak Garam Ini Paling Keji Bagi Orang Miskin'
Comments
Post a Comment